Inilah Salah satu Penyebab Kenapa Orang Belum juga memulai wirausaha

Ngomong-ngomong tentang wirausaha atau bisnis alias membangun usaha, sebetulnya banyak orang ingin memiliki usaha dan menjadi pengusaha sukses. Negara kita, Indonesia, memiliki potensi besar, namun persentase masyarakatnya yang menjadi wirausaha atau pengusaha, masih sangatlah kecil. Coba bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dua negara tetangga ini dari segi besar wilayah dan potensi, kalah jauh dari negara kita, bahkan boleh dibilang luas wilayah negara mereka tidaklah lebih besar dari Jakarta.

Namun, dari besarnya persentase wirausaha, mereka jauh lebih besar. Kalau boleh dibilang, sebagian besar wilayah Indonesia, itu milik usaha dari dua negara ini. Ironis sekali. Namun itulah kenyataan. Saya lihat di daerah Sumatera, tempat saya tinggal, salah satu perusahaan pemilik usaha perkebunan sawit besar di Sumatera Selatan, berasal dari negara Malaysia. Pemilik saham 2 perusahaan operator seluler besar di tanah air ini adalah juga berasal dari 2 negara tetangga. Ya, ini tak dapat dipungkiri lagi. Sayang juga, namun itulah kenyataan. Masih sedikit sekali orang berwirausaha (ratusan ribu orang lebih memilih antri untuk jadi pegawai negeri, bahkan ada yang sampai menempuh “jalur-jalur khusus”). Mari kita bandingkan dengan negara Cina. Negara Cina itu memiliki kelebihan wirausaha, sampai-sampai produksi dari negara mereka itu melimpah di dalam negeri mereka, dan pemerintah Cina mendorong ekspor produk-produk Cina ke luar. Nah, di artikel ini saya ingin sharing salah satu penyebab kenapa orang belum juga memulai usaha. (Bayangkan bagaimana kalau ratusan ribu orang yang antri untuk jadi PNS, itu antri jadi wirausaha… wowww…). Inilah salah satu penyebab kenapa orang belum juga memulai wirausaha..yaitu.. Penyebabnya adalah masalah pola pikir. Ini menjadi penyebab utama orang belum berwirausaha. Pendidikan formal boleh dibilang bukan mencetak wirausaha. Bayangkan saja, pendidikan formal sejak SD hingga SMU selama 12 tahun (itu kalau naek kelas terus…haha) itu rata-rata tidak memberikan materi ataupun pola pikir tentang wirausaha. Makanya ada sindiran yang beredar (saya dulu pernah mendengarkan sindiran ini) : “kalau orang cerdas sekolah biasanya tidak jadi wirausaha”. Namun bukan berarti sekolah itu tidak perlu, namun sekolah formal saja tidaklah cukup. Ini baru ngomong soal pendidikan SD hingga SMU yang lamanya 12 tahun, belum lagi ditambah kuliah yang rata-rata 4-5 tahun. Jadi total 16-17 tahun. Pola pendidikan yang selama 16-17 tahun ini tentunya sudah mencetak sebuah pola pikir atau membentuk mental, dan sayangnya bukanlah pola pikir atau mental wirausaha. Akhirnya banyak yang mengantri melamar kerja atau mengikuti test PNS (yang terkadang mengeluarkan biaya ratusan ribu sampai ratusan juta) agar dapat diterima menjadi PNS. Sementara di sisi lain, para wirausaha dari negara lain berbondong-bondong masuk ke negara kita, Indonesia, untuk membuka usaha ataupun menjadikan tempat produksi produk-produk mereka. Nah, soal pola pikir inilah yang menjadi penyebab utama orang belum juga memulai wirausaha. Kebanyakan orang udah mulai berpikir rumit duluan sebelum memulai usaha. Contohnya, ketika akan memulai usaha, banyak orang udah mulai berpikir rumit. Namun bandingkan, ketika orang membeli handphone atau blackberry terbaru, orang tidak berpikir resiko lagi (tidak banyak mikir lagi). Ya, semua karena pola pikir.

Minggu, 23 Mei 2010 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Category

Pages

Archives

Friends

© Sandal Kreasi untukmu All Rights Reserved.

Blogger by Best blogger template.Wordpress by WP corner